Jakarta, Penkoopsud I. Memiliki kondisi prima merupakan keharusan bagi seorang militer juga Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berdinas dalam lingkungan militer. Karenanya secara berkala setiap enam bulan sekali (tiap semester) dilaksanakan tes kesamaptaan jasmani bagi anggota Koops Udara I, bertempat di Lapangan Bola “Galaxy” Makoopsud I, Jakarta. (Rabu, 29-5-2024).
Tes kesamaptaan jasmani di lingkungan militer, merupakan bagian integral dari upaya untuk memastikan kesiapan fisik dan mental prajurit sebagai fondasi untuk menjalankan tugas-tugas yang diemban.
Dalam pelaksanaan tes bagi seluruh personel Koops Udara I dibagi dalam empat tahap yaitu kelompok pangkat Perwira Menengah (Pamen), Perwira Pertama (Pama), Bintara dan Tamtama, serta kelompok Pegawai Negeri Sipil, untuk mencegah kepadatan jumlah personel yang melaksanakan tes samapta tersebut. Dan pada kesempatan pagi ini para Pama mendapatkan giliran untuk melaksanakannya.
Adapun tes kesemaptaan jasmani bagi personel militer meliputi tes samapta A berupa Lari dengan waktu tempuh 12 menit dan samapta B terdiri dari pull up, sit up, push up, dan shuttle run.
Semua materi tes samapta yang dilaksanakan memiliki fungsi untuk menjaga dan mengukur tingkat kebugaran prajurit, yang pada akhirnya bermuara bagi profesionalitas dan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas.
Pelaksanaan lari dengan waktu 12 menit menempuh jarah 2.400m bertujuan mengukur daya tahan kardiovaskular dan kekuatan kaki.
Sementara push up melatih otot-otot bagian lengan dan dada yang sangat bermanfaat untuk melakukan pekerjaan mengangkat dan mendorong, selanjutnya memiliki pusat tubuh yang kuat untuk stabilitas tubuh dapat berlatih melalui sit up, dan pull up sangat efektif untuk mengukur dan meningkatkan kekuatan otot punggung, lengan, dan bahu, yang mana pull up berguna dalam situasi yang sulit di mana prajurit perlu memanjat atau menarik diri ke atas.
Tak kalah penting, shuttle run sebagai rangkaian terakhir dalam samapta “B” untuk mengasah kelincahan dan kecepatan prajurit menghadapi medan yang dinamis dan sering berubah, dengan bergerak cepat dan lincah menghindari ancaman dan mencapai posisi strategis.
Dalam pelaksanaan tes kesamaptaan jasmani ini diawali dengan pengecekan tekanan darah oleh tim kesehatan, untuk mengetahui kondisi setiap individu peserta tes, agar dapat melaksanaan tes samapta sesuai standar peraturan kesehatan.