PROFIL DAN SEJARAH HAJI FISABILILLAH

Home PROFIL DAN SEJARAH HAJI FISABILILLAH
by pustas

PROFIL DAN SEJARAH LANUD HAJI FISABILILLAH

LANUD HAJI FISABILILLAH

Pembentukan Detasemen Angkatan Udara Tanjungpinang
Sesuai dengan surat keputusan Kasau Nomor : 179 tanggal 16 Juli 1968 terhitung tanggal 1 Juli 1958, “Detasemen Angkatan Udara Tanjungpinang” dinyatakan resmi berdiri. Hal itu dapat kita baca pada konsiderasi memutuskan yang berbunyi sebagai berikut :
Terhitung mulai tanggal 1 Juli 1958 diresmikan berdirinya “Detasemen Angkatan Udara Tanjungpinang” dengan ketentuan-ketentuan tentang kedudukan tugas dan tanggung jawabnya.

Dalam surat keputusan Kasau tersebut tidak dicantumkan atau dilampirkan nama Komandan yang pertama menjabat sebagai Komandan Detasemen Angkatan Udara Tanjungpinang, hal ini dapat kita lihat pada pasal 3 (ketentuan) dari surat Keputusan Kasau nomor : 170 tersebut yang mengatur kekuatan personel dan materil yang berbunyi sebagai berikut : Kekuatan anggota serta alat-alat perlengkapan darat diterapkan.
Meskipun dari SK kasau tersebut tidak langsung tercermin siapa Komandan pertama Angkatan Udara yang bertugas di Tanjungpinang, namun untuk meningkatkan pembinaan tradisi dalam rangka memupuk “Sense of Belongings” dari anggota Pangkalan Udara Tanjungpinang, minimal secara pasti dan otentik tanggal 1 Juli 1958 dapat dijadikan patukan sebagai “Hari Jadi” Pangkalan Udara Tanjungpinang yang pada mulanya berstatus sebagai Detasemen Angkatan Udara Tanjungpinang.

Peranan Lanud Tanjungpinang dalam operasi penumpasan PPRI tersebut sangat besar. Tidak hanya dalam pelaksanaan Operasi Tegas, tetapi juga dalam pelaksanaan Operasi Sapta Marga dan Operasi 17 Agustus. Dalam operasi penumpasan pemberontak PRRI di daerah Sumatera ini, AURI melibatkan berbagai jenis pesawat yang berpangkalan di Pangkalan Udara Tanjungpinang (Lanud Kijang).

SEKILAS LANUD TANJUNGPINANG DALAM PERKEMBANGAN
Masa Perkembangan Lanud Tanjungpinang
Lanud Tanjungpinang menjadi Lanud Tipe C dengan komandan Lanud berpangkat Letkol. Lanud Tanjungpinang yang terletak di antara Kota Pinang dan Pelabuhan Kijang yang berdekatan atau bertetangga dengan Lantamal dan Lanudal di mana Pangkalan TNI AU sebagai Pangkalan Udara tipe “C” di lingkungan TNI AU mempunyai tugas pokok yaitu :
“Menyiapkan dan mengoperasikan unsur dan satuan dalam perkembangannya Pangkalan Udara TNI AU, jajarannya serta melaksanakan pembinaan potensi Dirgantara, pembinaan kewilayahan dan pembinaan kemampuan Pangkalan serta pembinaan kemampuan kekuatan sosial politik wilayahnya.”
Untuk itu Lanud Tanjungpinang siap mendukung semua kegiatan yang bersifat khusus yaitu bersifat ke dalam TNI AU dalam pengabdiannya terhadap negara dan bangsa Indonesia yang berbentk dalam mempertahankan keutuhan negara di udara. Sedangkan yang bersifat umum, Lanud Tanjungpinang siap mendukung semua kegiatan yang bersifat umum yaitu bersosialisasi dengan sekitarnya di mana Lanud itu sendiri berada dengan mengadakan kegiatan bersama-sama.
Dalam perkembangannya sekian jauh, Lanud Tanjungpinang mempunyai kegiatan yang selalu melibatkan baik luar maupun dalam sehingga Lanud Tanjungpinang mampu menunjukkan jati dirinya sebagai Lanud yang selalu mengedepankan pengabdian untuk Negara, khususnya TNI AU dan masyarakat luas pada umunya. Dengan adanya kegiatan yang selalu melibatkan warga sekitarnya seperti kedirgantaraan atau yang sering disebut dengan Saka Dirgantara bagi remaja Kepulauan Riau yang selalu menjadi momok bagi saka-saka yang lain.

Perubahan Nama Lanud Tanjungpinang ke Lanud Raja Haji Fisabilillah
Sebagai wujud penghormatan atas jasa-jasa dan pengabdian para tokoh pejuang yang telah berjasa kepada bangsa dan negara, pada tanggal 11 Februari 2016 TNI Angkatan Udara mengganti nama Lanud Tanjungpinang sehingga resmi berganti menjadi Lanud Raja Haji Fisabilillah. Peresmian nama baru ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Pangkoopsau I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara bersama ahli waris Keluarga Pahlawan Daerah Raja Haji Fisabilillah, serta pembukaan selubuh satuan nama Lanud yang baru yang disaksikan secara langsung oleh Gubernur Kepri Dr. H. Nurdin Basirun, S.Sos., M.Si.

Pergantian nama Lanud ini merupakan pemikiran dari TNI Angkatan Udara untuk mengganti semua nama-nama pangkalan TNI AU dengan nama tokoh pejuang, baik lingkup nasional, maupun daerah. Menurut Pangkoopsau I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, pergantian nama Lanud Tanjungpinang berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Kep/678/X/2016 tanggal 21 Oktober 2016 tentang perubahan nama pangkalan TNI Angkatan Udara yang semua bernama Lanud Tanjungpinang diubah menjadi Lanud Raja Haji Fisabilillah, dengan singkatan Lanud RHF. “semoga, perubahan nama ini akan menjadi kebanggan bagi masyarakat, sekaligus memacu peningkatan kinerja Lanud dalam kiprah pengabdiannya kepada bangsa dan negara, khususnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Pangkalan Operasi TNI Angkatan Udara di Kota Tanjungpinang,” kata Pangkoopsau I.

Dengan persetujuan cicit dari Pahlawan Daerah Raja Haji Fisabilillah, H. Raja Alhafiz, sebagai perwakilan keluarga atau ahli waris Raja Haji Fisabilillah, pergantian nama Lanud Tanjungpinang menjadi Lanud RHF berjalan dengan lancar.
Dalam kesempatan itu, Raja Alhafiz mengucapkan terima kasih dan mendukung sepenuh hati serta bangga menyetujui nama Raja Haji Fisabilillah digunakan sebagai nama Pangkalan TNI Angkatan Udara.
Pemilihan nama Raja Haji Fisabilillah sebagai pengganti dari nama Lanud Tanjungpinang ini berdasarkan berbagai pertimbangan yang matang. Pasalnya, keinginan ini terlahir dari masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengabadikan nama Pahlawan Raja Haji Fisabilillah sebagai nama Pangkalan TNI Angkatan Udara di Kota Tanjungpinang.

Lanud Tanjungpinang saat ini berlokasi di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur, tepatnya di Jalan Nusantara KM 12,5 ke arah Kijang dengan luas area yang terbagi-bagi diantaranya memiliki 7 buah gedung serta 1 buah bangunan yang disebut Koperasi, dan dekat dengan Bandara Kijang (saat ini bernama Bandara Raja Haji Fisabilillah) yang kurang lebih berjarak 200 meter. Lanud Tanjungpinang mempunyai beberapa anak kantor lagi yang tidak menjadi satu lokasi dengan pusatnya yaitu Poliklinik yang terletak di Batu KM 2,5 dari Kota Tanjungpinang ke arah Kijang. Mempunyai 4 buah komplek perumahan yang berbeda-beda yang terdiri dari Komplek Angkasa Loka yang terletak di Batu KM 2,5 Komplek Elang di Batu KM 4, Komplek Rajawali di Batu KM 12,5 serta Komplek Garuda di Batu 13 arah Kijang. Selain itu Lanud Tanjungpinang mempunyai beberapa Mess yang terdiri dari Mess Bujangan BA/TA yaitu Mess Angkasa dan Mess Jatayu, Mess PA bernama Mess Perwira Angkasa, serta memiliki Mess Transit yaitu Mess Pringgondani dan Mess Jupiter. Dengan anggota yang tidak terlalu banyak sekitar 180 orang dalam kondisi real, sedangkan apabila sesuai DSP seharusnya memiliki 264 orang. Dalam keterbatasan anggaran dan kemampuan tersebut Lanud Tanjungpinang akan tetap melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang diinginkan pimpinan TNI AU yaitu menjaga kedaulatan negara di udara dilandasi dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI.